Hal ini diungkapkan oleh Andrea Dovizioso ketika membandingkan data telemetry yang digunakannya saat di seri pertama MotoGP 2011 (20/3) lalu. Dovizioso sangat kagum dengan gaya mengendara Stoner. Dimana bukaan gas dengan posisi kemiringan motor sangat klop, sehingga Stoner sangat sedikit menggunakan bantuan kontrol traksi.
“Saya melihat telemetry yang digunakan oleh Stoner, datanya cukup bagus. Ia sangat pandai dalam mengontrol bukaan gas pada motor pada saat menikung dan ingin keluar dari tikungan. Bukan berarti ia menikung lebih miring daripada yang lain, namun ia mampu menurunkan badan lebih jauh sementara posisi motor hampir sama dengan yang lainnya,” jelas Dovizioso.
Jelas teknik ini cukup menguntungkan, selain meminimalisir bantuan kontrol traksi pada motor pembalap juga bisa lebih cepat keluar dari tikungan dengan kontrol bukaan gas yang sesuai. Apalagi pada jenis tikungan yang flow alias lembut, cara menikung ala Stoner ini bisa memanfaatkan waktu tercepat dengan sangat efisien.
Sementara bagi Loris Capirossi yang juga pernah jadi rekan setimnya, mengungkapkan bahwa gaya mengendara Stoner akan sangat sulit untuk diikuti. “Stoner lebih membebankan bobot pengereman pada bagian belakang motor dimana saya sangat sulit melakukan ini. Sementara untuk pengereman bagian depan, ia cukup konstan dan melakukannya dengan cukup lembut,” puji Capirossi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar